Local Media Summit 2025 Dorong Media Lokal Bangkit di Tengah Disrupsi Digital

Editor: Admin

Pembukaan Local Media Summit 2025 di Jakarta pada Selasa (07/10/2025).SUARASANGGAU/SK
Jakarta (Suara Sanggau) – Forum tahunan Local Media Summit (LMS) 2025 resmi dibuka di JW Marriott Hotel, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (7/10/2025). Acara ini menjadi momentum penting bagi media lokal di seluruh Indonesia untuk memperkuat kolaborasi dan membangun model bisnis berkelanjutan di tengah gelombang disrupsi digital.

Mengusung tema “Unlocking Local Capital: Building Sustainable Media Market in Indonesia”, kegiatan yang digelar oleh Suara.com ini berlangsung selama dua hari, 7–8 Oktober 2025, menghadirkan lebih dari 30 pembicara dan 100 media lokal dari Aceh hingga Papua.

Forum ini fokus membahas transformasi industri media, mulai dari inovasi teknologi, model bisnis baru, hingga kolaborasi lintas sektor sebagai kunci untuk menjaga keberlangsungan media lokal di era digital.

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, dalam sambutannya menyoroti tantangan besar yang tengah dihadapi media lokal di Indonesia.

“Tahun ini media lokal menghadapi tantangan luar biasa. Isu keberlanjutan (sustainability) menjadi sangat krusial karena adanya pemotongan anggaran dari pemerintah, disrupsi teknologi, serta penurunan ekonomi,” ujar Suwarjono.

Ia menambahkan, kemunculan kecerdasan buatan (AI) dan perubahan perilaku audiens yang kini lebih banyak mengakses berita melalui media sosial turut mengubah pola konsumsi informasi masyarakat.

“Ke depan, jejaring berbagi pengetahuan dan kolaborasi digital antar pemangku kepentingan menjadi kunci dalam memperkuat kapasitas media,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi secara etis di tengah tren penggunaan AI di industri media global.

“Sekitar 31 persen media di dunia kini telah menggunakan AI dalam produksi berita. Namun pemanfaatannya harus tetap berada dalam koridor etika jurnalisme,” tegas Nezar.
Ia menambahkan bahwa pemerintah tengah menyusun peta jalan AI nasional dan kerangka keamanan data untuk memastikan penggunaan teknologi secara transparan dan bertanggung jawab.

Dari sisi riset, Ignatius Haryanto dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengungkap hasil studi bersama Wavemaker yang menunjukkan pergeseran besar belanja iklan dari media konvensional ke digital, termasuk meningkatnya tren influencer marketing di kalangan Gen Z.

Ketua Komisi Hukum dan Perundang-Undangan Dewan Pers, Abdul Manan, menegaskan perlunya pembaruan model bisnis agar media tidak terus bergantung pada dana eksternal.
“Media menjual informasi. Kita harus menemukan model bisnis yang mampu menopang jurnalisme yang berkualitas,” ujarnya.

Berbagai inisiatif inovatif turut dipresentasikan dalam forum ini. Salah satunya dari Devi Asmarani, Co-founder dan CEO Magdalene.co, yang memperkenalkan Women News Network (WNN) — jaringan media perempuan yang berfokus pada kesetaraan gender dan keberlanjutan organisasi media berbasis perempuan.

“WNN adalah bentuk nyata solidaritas perempuan untuk memperkuat peran dan eksistensi media yang dipimpin perempuan di Indonesia,” jelas Devi.

Dari sisi pemberdayaan digital, Firda Iskandar dari DigitalMama.id memaparkan program “Digital Queen”, yang melibatkan ibu-ibu dan relawan muda untuk mempersempit kesenjangan digital di daerah.

Sementara BBC Media Action Indonesia memperkenalkan program “Aksi Kita Indonesia” guna meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap isu lingkungan melalui pendekatan kreatif seperti konser musik, film, dan konten hiburan lokal.

“Strateginya adalah mengaitkan isu lingkungan dengan bentuk hiburan populer agar lebih dekat dengan anak muda,” ungkap Jimmi Silitonga, Head of Production BBC Media Action Indonesia.

Senior Journalist Team Manager BBC Indonesia, Ayomi Amindoni, menambahkan bahwa BBC kini memperkuat jurnalisme investigasi dan liputan mendalam untuk menggali akar permasalahan sosial dan kejahatan yang kompleks.

Forum Local Media Summit 2025 juga menghadirkan sesi kolaborasi strategis bersama perwakilan Google, BBC Media Action, Unilever, GoTo, SAFEnet, LBH Pers, dan UMN Research Team, sebagai langkah nyata memperkuat ekosistem media lokal yang berdaya saing dan berkelanjutan di era digital.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini