![]() |
| Warga Mukok Ditemukan Meninggal di Areal Perkebunan.SUARAPONTIANAK/SK |
Informasi penemuan tersebut pertama kali diterima Polsek Mukok dari masyarakat. Dua orang warga yang melintas di lokasi mengaku melihat jasad korban tergeletak di tepi jalan blok perkebunan saat hendak menuju ladang. Menyadari kondisi korban yang sudah tidak bernyawa, keduanya segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar dan pihak kepolisian.
Kapolsek Mukok, AKP Sutono, mengungkapkan bahwa korban diketahui berinisial SL (56), warga Dusun Engkiteh, Desa Sungai Mawang, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau.
“Korban ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB dalam kondisi sudah meninggal dunia dan telah mengalami pembusukan,” ujar AKP Sutono dalam keterangannya.
Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan pasangan suami istri, setelah memastikan kondisi korban, keduanya langsung kembali ke kampung untuk memberitahukan warga serta melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Mukok.
Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Polsek Mukok bergerak cepat menuju lokasi kejadian guna melakukan pengamanan tempat kejadian perkara (TKP) serta berkoordinasi dengan perangkat desa dan pihak terkait.
“Hasil pengecekan awal menunjukkan korban mengenakan baju berkerah warna biru dan celana pendek jeans biru. Di sekitar jasad juga ditemukan sejumlah barang pribadi, seperti sebilah parang bersarung, topi warna abu-abu, taking, dan tanggui,” jelas Kapolsek.
Barang-barang tersebut diduga merupakan perlengkapan yang biasa digunakan korban saat beraktivitas ke kebun atau hutan, sehingga menguatkan dugaan bahwa korban berada di lokasi tersebut untuk kepentingan pribadi.
Dari keterangan pihak keluarga, korban diketahui telah dilaporkan menghilang sejak Selasa (23/12/2025). Saat itu, keluarga mendapati rumah korban dalam keadaan kosong ketika hendak menjenguk dan mengantarkan makanan.
Upaya pencarian sempat dilakukan oleh keluarga bersama warga sekitar, namun tidak membuahkan hasil hingga akhirnya jasad korban ditemukan beberapa hari kemudian di area perkebunan kelapa sawit tersebut.
Pihak keluarga juga mengungkapkan bahwa almarhum memiliki riwayat penyakit yang diduga epilepsi dan kerap mengalami kekambuhan. Kondisi tersebut telah diketahui oleh keluarga maupun masyarakat sekitar.
Dalam proses penanganan, Polsek Mukok berkoordinasi dengan Tim Medis Puskesmas Kedukul untuk melakukan pemeriksaan luar (visum) terhadap jenazah korban di lokasi penemuan.
“Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, baik akibat benda tumpul maupun benda tajam,” ungkap AKP Sutono.
Berdasarkan hasil visum serta keterangan keluarga, korban diduga meninggal dunia akibat penyakit bawaan yang telah lama dideritanya. Diketahui pula bahwa korban tidak rutin mengonsumsi obat dan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
AKP Sutono menegaskan bahwa seluruh tahapan penanganan kasus ini dilakukan secara profesional dan humanis.
“Dari hasil pemeriksaan medis serta keterangan keluarga, kami memastikan tidak ditemukan unsur tindak pidana dalam peristiwa ini. Korban diduga meninggal dunia akibat penyakit yang telah lama dideritanya,” tegasnya.
Kapolsek Mukok juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban serta mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit serius.
“Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum. Kami mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan anggota keluarga, terutama yang memiliki penyakit bawaan,” ujarnya.
Setelah dilakukan koordinasi, pihak keluarga menyatakan menolak dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi oleh personel Polsek Mukok bersama tim medis dan masyarakat untuk disemayamkan di rumah duka di Dusun Engkiteh, Desa Sungai Mawang.
Rencananya, almarhum SL (56) akan dimakamkan pada Sabtu (27/12/2025) dengan pendampingan aparat kepolisian serta dukungan masyarakat setempat.[SK]