Kolam Limbah Pabrik Sawit Bocor di Melawi, Warga Cemas Sungai Tekara Tercemar — DLH Turun Lakukan Investigasi

Editor: Admin

 

Salah satu kolam IPAL pabrik PT Adau Agro Kalbar yang mengalami kebocoran.SUARASANGGAU/SK
Melawi (Suara Sanggau) – Warga Kecamatan Tanah Pinoh Barat, Kabupaten Melawi, digemparkan oleh kebocoran salah satu kolam instalasi pengolahan air limbah (IPAL) milik PT Adau Agro Kalbar (AAK) Group Mukti Plantation. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait potensi pencemaran Sungai Tekara, yang menjadi sumber air utama masyarakat setempat.

Pantauan Suara Kalbar.co.id di lapangan menunjukkan adanya aliran air berwarna pekat keluar dari area kolam limbah menuju lembah semak di sekitar lokasi. Aliran tersebut diduga bermuara ke anak Sungai Tekara.

“Kami berharap perusahaan lebih hati-hati dalam mengelola limbahnya. Jangan sampai terjadi pencemaran yang merugikan masyarakat,” ujar salah satu warga, Jumat (31/10/2025).

Apabila benar terjadi kebocoran akibat kelalaian, tindakan tersebut berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Sesuai ketentuan, perusahaan wajib mengelola limbah sesuai dokumen AMDAL atau UKL-UPL yang disetujui instansi berwenang.

“Perusahaan sawit wajib memastikan kolam limbahnya aman dan tidak bocor. Bila terbukti ada pencemaran, sanksinya bisa administratif hingga pidana,” tegas salah satu pemerhati lingkungan di Melawi.

Warga mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Melawi untuk segera turun tangan melakukan investigasi lapangan serta mengambil sampel air guna uji laboratorium. Mereka menuntut agar PT AAK bertanggung jawab penuh atas dampak lingkungan yang mungkin terjadi dan melakukan pemulihan ekosistem secara menyeluruh.

“Kami tidak menolak keberadaan pabriknya, tapi jangan cemari sumber air kami,” tegas seorang warga lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup DLH Melawi, Deni Jatnika, membenarkan adanya kebocoran di kolam IPAL perusahaan tersebut.

“Berdasarkan keterangan dari pihak perusahaan, memang ada kebocoran di kolam IPAL akibat intensitas hujan yang tinggi,” jelas Deni, Senin (3/11/2025).

Menurutnya, pihak perusahaan telah melakukan langkah darurat dengan menutup dan memperkuat tanggul kolam IPAL menggunakan alat berat. Meski begitu, DLH Melawi masih menunggu laporan resmi dari pihak perusahaan.

“Kami akan memanggil manajemen PKS PT Adau Agro Kalbar untuk memperoleh laporan lebih rinci, termasuk SOP penanganan tanggap darurat mereka,” tambah Deni.

Hingga berita ini diterbitkan, manajemen PT Adau Agro Kalbar belum memberikan keterangan resmi. Salah satu perwakilan perusahaan, Aris, hanya menyampaikan bahwa pihaknya segera melakukan perbaikan dan akan memberikan klarifikasi lebih lanjut.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi seluruh perusahaan kelapa sawit di Melawi agar tidak abai terhadap tanggung jawab pengelolaan limbah. Kelalaian dalam menjaga sistem IPAL bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan dan kehidupan masyarakat di sekitar kawasan operasional.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini