Ribuan Rokok dan Kosmetik Ilegal Dimusnahkan Bea Cukai Sintete.SUARASANGGAU/SK
Kepala Bea Cukai Sintete, Teguh Imam Subagyo, menjelaskan bahwa barang-barang yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan selama periode Mei hingga Oktober 2025 dari berbagai kegiatan operasi, baik di PLBN Aruk maupun operasi pasar di wilayah kerja Bea Cukai Sintete yang meliputi Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, dan sebagian Kabupaten Bengkayang.
“Barang-barang ini terbukti melanggar ketentuan kepabeanan dan peraturan perundang-undangan lainnya sehingga wajib dimusnahkan,” jelasnya.
Barang-barang ilegal yang dimusnahkan antara lain: 200 pcs Eyelash Extension Glue Lady Black senilai Rp19.980.000, 406 pcs kosmetik berbagai merek senilai Rp4.270.341, 8 unit handphone bekas berbagai merek dalam kondisi rusak senilai Rp3.200.000, 10 bungkus racun tumbuhan Mapa Sodium Chlorate senilai Rp600.000, 21.772 batang rokok ilegal senilai Rp33.256.220, 93,66 liter minuman mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal senilai Rp20.208.160
Total nilai barang yang dimusnahkan mencapai Rp81.514.721. Dari hasil penindakan tersebut, potensi kerugian negara akibat peredaran barang ilegal diperkirakan mencapai Rp25.670.672.
Teguh menjelaskan bahwa barang-barang tersebut melanggar beragam regulasi, mulai dari Undang-Undang Kepabeanan, aturan BPOM, ketentuan Kementerian Perdagangan, hingga regulasi Kominfo mengenai impor barang elektronik dan telematika. Sementara itu, rokok dan MMEA ilegal melanggar ketentuan Undang-Undang Cukai karena tidak dilekati pita cukai resmi.
“Peredaran BKC ilegal, terutama rokok ilegal, masih menjadi tantangan besar. Selain mengancam kesehatan masyarakat, barang-barang ini juga merugikan negara karena tidak menyetor pungutan resmi,” tegasnya.
Pemusnahan dilakukan di halaman KPPBC Sintete dengan metode perusakan, penghancuran, dan pembakaran.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Bea Cukai Sintete dalam mencegah dan memberantas peredaran barang-barang ilegal di masyarakat,” tambah Teguh.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin dengan berbagai instansi serta dukungan insan pers dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah perbatasan.
“Semoga kolaborasi ini semakin kuat ke depannya,” tutupnya.[SK]