Gubernur Kalbar Apresiasi Menteri UMKM Maman Abdurrahman: Dorong Klaster Komoditas Unggulan dan Permudah Akses KUR

Editor: Admin

Gubernur Kalbar Ria Norsan saat serahkan bantuan modal dari perbankan di acara Workshop dan Kebijakan Strategis yang berfokus pada pengembangan Kluster Komoditas Unggulan dan Mempermudah Akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para pelaku usaha, Sabtu (22/11/2025).SUARASANGGAU/SK

Pontianak (Suara Sanggau) – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Usaha Kecil dan Menengah, Maman Abdurrahman, yang dinilai memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Barat.

Apresiasi tersebut disampaikan usai Menteri Maman secara resmi membuka serangkaian Workshop dan Sosialisasi Kebijakan Strategis terkait pengembangan klaster komoditas unggulan serta kemudahan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kegiatan berlangsung di Hotel Novotel Pontianak pada Sabtu (22/11/2025), bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kalbar.

Dalam pemaparannya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa workshop ini bertujuan memetakan persoalan UMKM di sektor-sektor strategis yang memiliki kontribusi langsung terhadap perekonomian daerah.

“Salah satunya adalah komoditas-komoditas unggulan yang punya impact positif bagi perekonomian Kalimantan Barat. Seperti kratom, arwana, produk nila, dan komoditas unggulan lainnya yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah,” jelas Maman.

Melalui pemetaan tersebut, pemerintah akan mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi pelaku usaha, terutama pembiayaan dan kebutuhan teknologi, termasuk peningkatan kualitas produk seperti kratom.

Isu pembiayaan menjadi salah satu perhatian utama Menteri Maman. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan penyaluran KUR berjalan sesuai regulasi.

“Pengajuan KUR Rp1 Juta hingga Rp100 Juta diberikan tanpa agunan. Jaminan ditanggung pihak penjamin seperti Jamkrindo, Askrindo, dan Jamkrinda,” tegasnya.

Maman juga mengaku telah melakukan sidak terhadap bank penyalur yang masih meminta agunan untuk KUR di bawah Rp100 juta, dan menegaskan bahwa praktik tersebut dilarang.

Meski akses dipermudah, ia mengingatkan pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab para penerima KUR.

“UMKM wajib memiliki disiplin dan tanggung jawab dalam memenuhi perjanjian dengan pihak penyalur,” ujarnya.

Gubernur Kalbar, Ria Norsan, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan UMKM di wilayahnya. Menurutnya, UMKM merupakan “pahlawan ekonomi” yang terbukti mampu memulihkan kondisi ekonomi daerah.

“Sejak COVID kemarin, ekonomi kita sempat drop. Dan berkat UMKM-lah, ekonomi kembali normal dan bahkan meningkat,” tutur Norsan.

Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pelaku UMKM Kalbar yang terus berjuang di tengah berbagai tantangan.

Gubernur Norsan menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi untuk terus memperkuat UMKM melalui berbagai bentuk dukungan, terutama dalam penyediaan fasilitas penunjang dan pembinaan usaha.

“Harapan kita ke depan, UMKM Kalbar semakin baik dan semakin berkualitas,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Kalbar memastikan dukungan ini akan terus berlanjut melalui penyediaan fasilitas, pendampingan, dan program yang memperkuat kualitas produk lokal agar mampu bersaing di pasar nasional maupun global.

Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemprov, dan pelaku UMKM, diharapkan sektor UMKM menjadi motor penggerak utama perekonomian Kalimantan Barat yang berkelanjutan dan inklusif.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini