Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau, Aswin Khatib mewakili Bupati sanggau memimpin apel Hari Kesiap Siagaan Bencana Tahun 2025 dihalaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau,Rabu (30/4/2025).
Apel hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025 ini mengangkat tema “Siap Untuk Selamat, Bangun Kesiapsiagaan Sejak Dini”. bertujuan bertujuan meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiap siagaan masyarakat menuju indonesia tangguh bencana.
Menurut Aswin Khatib Apel yang dilaksanakan pada hari ini memiliki makna yang sangat penting, dimana Kabupaten Sanggau sebagai wilayah yang memiliki potensi resiko bencana menjadikan kesiap siagaan menjadi kunci utama dalam melakukan upaya untuk melindungi masyarakatdan meminimalisir
dampak yang mungkin terjadi.
Jika terjadi bencana tentunya menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada BPBD Kabupaten Sanggau dan TRC atas inisiasi dan kerja kerasnya dalam menyelenggarakan apel ini dengan rangkaian kegiatannya, serta dalam upaya-upaya penanggulangan bencana sebagai bukti bahwa kita semua benar-benar berkomitmen dalam mengupayakan keselamatan masyarakat dari ancaman bencana,” jelas Pj. Sekda Kabupaten Sanggau, Aswin Khatib.
Ia berharap melalui apel ini akan terjalin dengan baik semangat kebersamaan rekan – rekan BPBD dan TRC Kabupaten Sanggau dengan lintas sektor pentahelix dalam mewujudkan penanggulangan bencana yang cepat, tepat dan efektif menjadi aksi nyata dalam upaya mengurangi risiko bencana di Kabupaten Sanggau.
Dikatakannya,Kabupaten Sanggau merupakan daerah potensi bencana dengan kategori sedang, seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan yang rawan dan dapat terjadi sewaktu-waktu. Kondisi geografis berupa perbukitan dimana terdapat lereng, tebing, dan jurang serta aliran sungai ditambah berkurangnya pagar alamiah yang melindungi permukiman menjadi salah satu penyumbang besarnya potensi bencana di wilayah Kabupaten Sanggau,” ujarnya.
Dijelaskannya,pada tahun 2025 ini mengalami intensitas kejadian bencana tinggi, dimana 8 kecamatan dan 32 desa mengalami kejadian bencana banjir yang melumpuhkan aktivitas dan akses masyarakat terhadap kebutuhan logistik, layanan kesehatan, serta pendidikan.
“Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi kita bersama untuk dapat meningkatkan kesiap siagaan bencana, yang mana konsep kesiapsiagaan bencana memiliki tujuan untuk dapat memberikan perlindungan kepada seluruh elemen masyarakat dari ancaman bencana,” pungkasnya.
Hermansyah