Tim.Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sanggau,
melakukan monitoring harga, ketersediaan bahan pangan pokok masyarakat,dan barang penting lainnya secara serempak ditiga kecamatan Parindu, Sakayam dan Tayan Hilir kamis 22/9/2022.
Untuk Kecamatan Parindu dikoordinir Kubin, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Perikanan dan Hortikuktura dengan anggota tim dari Dinas perindagkop UM. Dinas Kominfo, Loka POM Sanggau, Forkopimcam Parindu melakukan monitoring ke pasar tradisional, toko sembako, pangkalan LPG dan SPBU.
Hasil monitoring,terdapat sejumlah komoditi yg mengalami kenaikan sebagai imbas naiknya harga BBM yg berdampak pada tingginya ongkos angkut, akan tetapi beberapa komoditi masih terpantau stabil dikarenakan telah mengalami kenaikan sebelum terjadi naiknya BBM.
Untuk Komoditi telur terpantau dengan harga 1.800 -2000/butir, relatif masih stabil dari harga sebelumnya. Bawang merah mengalami kenaikan dengan harga bervariasi mulai dari 40.000/kg -60.000/kg dari sebelumnya mencapai 35.000/kg. Sejumlah komoditi sayuran masih relatif stabil hanya komoditi wortel dan tomat yg sedikit mengalami kenaikan.
Secara keseluruhan untuk ketersediaan pangan relatif aman. Dalam rangka keamanan pangan, TPID juga menemukan beberapa produk obat yg tidak memiliki ijin edar, dan obat keras. Terhadap produk dimaksud dilakukan pemusnahan langsung ditempat.
Peninjauan dipangkalan LPG 3 kg , stok relatif aman, namun harga eceran yg berlaku tidak sesuai dengan ketentuan yg berlaku. Dalam. Kondisi naiknya ongkos angkut , maka diperlukan penyesuaian terhadap regulasi penetapan HET LPG 3 kg ini.
Stok BBM di SPBU relatif aman. Kecuali jenis BBM solar yg diakui masih dirasakan kekurangan. Sejumlah antrian kendaraan tidak dapat dielakkan . Persoalan pendistribusian jenis BBM subsidi masih menjadi hal yg dinanti solusinya bagi para pihak. Upaya menjangkau komoditi sampai ke masyarakat pelosok menjadi tujuan tentunya dengan payung regulasi yg menjadi solusi dan memberikan rasa aman.
