Sanggau(Suara Sanggau), - Dinas Lingkungan Hidup
(LH) Kabupaten Sanggau sosialisasi tentang pelestarian lingkungan hidup yang
dirangkai dalam kegiatan TMMD Regtas ke-101 Kodim 1204/Sgu tahun 2018 di Balai
Desa Sungai Dangin, Kecamatan Noyan, Kamis (26/4).
Pada kegiatan sosialisasi itu, juga dilakukan penyerahan alat pembuat lubang di tanah (biopori) sebanyak 5 unit kepada Desa Sungai Dangin. Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat setempat.(DD)
Kegitan sosialisasi itu diampaikan oleh Kasi Kehutanan dan
Keanekaragaman Hayati Dinas LH Kabupaten Sanggau, Rahmadi Asri, Plt. Kasi
Penataan dan Peningkatan Kapasitas Dinas LH Kabupaten Sanggau, Rusli P
Tandiabang, Danramil 1204-05/Noyan, Pelda Roberto APM, tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh adat serta pemuda Desa Sungai Dangin.
Rahmadi Asri mengajak masyarakat untuk menjalankan program
penanaman seribu pohon karena Bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan
rob bukan terjadi begitu saja.
“Bencana ini utamanya terjadi karena kurangnya daerah
resapan air hujan akibat penggundulan hutan,” kata Rahmadi.
Ditambahkannya bahwa alih fungsi hutan menjadi lahan
pertanian dan bangunan membuat tanah menjadi lemah dalam menyerap air.
Akibatnya, lapisan tanah terkikis dan terjadilah erosi. Dengan adanya erosi
terus menerus dan tidak adanya penahan tanah.
“maka dari itu longsor mudah terjadi, begitu juga dengan
terjadinya abrasi”tambahnya.
Selain penggundulan hutan, pembuangan sampah di aliran
sungai juga mempengaruhi terjadinya banjir. Rahmad mencontohkan sampah plastik,
sulit untuk didegradasi dan biasanya menumpuk di sepanjang aliran sungai.
“Saat hujan datang, aliran terhalang sampah sehingga aliran
air membelok keluar dari aliran sungai yang seharusnya. Selain menjadi penyebab
banjir, dampak sampah plastik bagi kesehatan juga cukup beresiko,” bebernya.
Rahmad juga mengajak peserta yang hadir dalam sosialisasi
yang berjumlah sekitar 30 orang itu untuk mengurangi pencemaran udara. “Dampak
pencemaran udara bukan hanya menimpa manusia, tetapi juga unsur biotik dan
abiotik di lingkungan hidup. Pencemaran udara utamanya berasal dari asap
kendaraan bermotor dan limbah asap pabrik,” jelasnya.
Dalam kegiatan non fisik lainnya Danramil 1204-05/Kecamatan
Noyan, Pelda Roberto APM juga memberikan
sosialisasi Karhutla kepada masyarakat Desa Sungai Dangin.
Robert mengatakan, sosialisasi ini merupakan bagiam dari
kegiatan non fisik TMMD Regtas ke-101 Kodim 1204/Sgu tahum 2018. Hadir dalam
kegiatan tersebut pihak BPD, Mastamin, Sekdes Sungai Dangin, Marselus Demes,
tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan seluruh Kepala Dusun se Desa
Sungai Dangin.
Didalam sosialisasi Karhutla tersebut Danramil meminta masyarakat
menjaga dan memelihara hutan, kebun dan lahan mereka agar terhindar dari
kebakaran yang sekarang sering terjadi. Kebakaran hutan dan lahan, tidak saja
terjadi karena kesengajaan, tetapi bisa saja terjadi karena kelalaian.
"Kami akan bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk
menindak tegas dan memberi sanksi sesuai hukum yang berlaku kepada pelaku
pembakar kebun, lahan dan hutan yang terbukti dengan sengaja atau tidak
membakar kebun, hutan dan lahan di wilayah Kecamatan Noyan ini," kata
Danramil mengingatkan.
Pada kesempatan itu salah satu peserta yang ikut dalam sosialisasi Resty mengatakan sangat mengapresiasi bimbingan sosialisasi dan penyuluhan
yang diadakan TNI ini. Kegiatan penyuluhan ini sangat berarti bagi kami.
"kami jadi banyak tahu tentang pelestarian lingkungan hidup,” kata Resty.
Pada kegiatan sosialisasi itu, juga dilakukan penyerahan alat pembuat lubang di tanah (biopori) sebanyak 5 unit kepada Desa Sungai Dangin. Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat setempat.(DD)