Jembatan Sasak Buyan Rusak Hampir Sebulan, Warga Swadaya Perbaiki: PBC Desak Pemda Kapuas Hulu Turun Tangan

Editor: Admin

Masyarakat Buyan Hulu Minta Pemda Kapuas Hulu Gercep Perbaiki Jembatan Sasak Boyan Tanjung.SUARASANGGAU/SK

Pontianak (Suara Sanggau) – Jembatan sasak yang menjadi akses utama masyarakat Hulu Buyan, Kabupaten Kapuas Hulu, mengalami kerusakan parah akibat longsor dan hingga kini belum mendapatkan penanganan dari pemerintah daerah. Kondisi tersebut membuat warga tiga desa—Nanga Sangan, Sri Wangi, dan Nanga Jemah—harus bergotong royong memperbaiki jembatan secara swadaya demi menjaga kelancaran aktivitas harian.

Ketua Perkumpulan Buyan Cendekia (PBC) Kalimantan Barat, Didi Darmadi, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera merespons keluhan masyarakat, mengingat vitalnya fungsi jembatan bagi mobilitas ekonomi, pendidikan, dan kebutuhan sosial warga.

“Akses utama masyarakat hulu Buyan ini sangat vital. Longsor yang menyebabkan kerusakan jembatan sasak sudah terjadi sejak sekitar 23 Oktober 2025. Masyarakat sudah hampir satu bulan kesulitan,” ujar Didi, Sabtu (15/11/2025).

Didi yang juga akademisi IAIN Pontianak dan berasal dari Kampung Lanyan itu menjelaskan bahwa kerusakan tersebut membuat warga harus memutar jauh melalui jalur Nanga Tepuai untuk bisa mencapai Buyan Hulu. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya biaya transportasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Dengan waktu tempuh yang semakin jauh, warga sangat terbebani. Ini jelas berdampak pada naiknya harga sembako dan kebutuhan lainnya,” tegasnya.

Sementara itu, Mahrus Efendi, Kepala Desa Nanga Jemah, turut meminta Bupati Kapuas Hulu untuk turun langsung meninjau kondisi jembatan sasak dan segera melakukan perbaikan.

“Kerusakan longsor dan jembatan cukup parah. Kami mohon Bupati Kapuas Hulu dan jajaran meninjau langsung agar perbaikannya bisa segera dieksekusi,” ujarnya.

Mahrus menuturkan bahwa selama masa penantian perbaikan dari pemerintah, warga dari tiga desa memilih untuk bergerak sendiri memperbaiki jembatan secara swadaya agar tetap bisa dilalui, terutama kendaraan roda empat.

“Jembatan ini sangat vital fungsinya. Hari ini warga tiga desa bergotong royong memperbaiki jembatan penghubung di Dusun Sukma, Desa Nanga Sangan. Perbaikan dilakukan untuk memastikan kegiatan ekonomi, pendidikan, dan sosial tetap berjalan,” jelasnya.

Kegiatan gotong royong tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Desa Nanga Jemah, Kepala Desa Nanga Sangan, Babinsa, BPD, perangkat desa, dan masyarakat dari ketiga desa.

Warga berharap pemerintah daerah segera memberikan perhatian serius mengingat jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses utama masyarakat di wilayah itu.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini