Disdikbud Sanggau Gelar Lomba Tari Kreasi Multi Etnis, Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri Siswa

Editor: Admin

Dinas Pendidikan Sanggau Gelar Lomba Tari Kreasi Multi Etnis tingkat SD.SUARASANGGAU/SK
Sanggau (Suara Sanggau) – Dalam upaya mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik di bidang seni, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sanggau menggelar Lomba Tari Kreasi Multi Etnis di Balai Betomu Sanggau, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan yang berlangsung meriah ini diikuti oleh 24 sekolah dasar (SD) dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sanggau. Para siswa tampil memukau dengan beragam tarian kreasi yang mencerminkan kekayaan budaya serta semangat kebersamaan dalam keberagaman.

Kepala Disdikbud Sanggau, Alipius, menjelaskan bahwa lomba ini menjadi wadah bagi siswa untuk menyalurkan bakat dan minat mereka, sekaligus melatih kepercayaan diri sejak dini.

“Tahun ini kami menyelenggarakan lomba tari multi etnis untuk siswa SD sebagai wadah ekspresi hasil belajar dan kreativitas mereka. Ini juga bagian dari program kurikuler yang menekankan pengembangan potensi siswa di luar akademik,” ujar Alipius.

Menurutnya, kegiatan seni seperti ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana pendidikan karakter yang mendorong siswa untuk berani tampil dan bekerja sama dengan teman sebayanya.

“Kami ingin mereka berani mengekspresikan ide, berkomunikasi, dan menjalin kerja sama. Kegiatan seperti ini juga menjadi alternatif positif agar anak-anak tidak terlalu terpaku pada gawai atau HP,” tambahnya.

Lebih lanjut, Alipius menyebutkan bahwa pemenang lomba tari tahun ini berpeluang mewakili Kabupaten Sanggau di tingkat provinsi. Ia berharap ajang ini dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kreativitas tinggi.

“Melalui lomba tari multi etnis ini, kami ingin mencetak siswa yang kreatif, berkarakter, dan memiliki rasa cinta terhadap budaya bangsa,” tegasnya.

Namun demikian, Alipius juga mengungkapkan bahwa tahun depan Disdikbud Sanggau kemungkinan akan melakukan efisiensi anggaran, sehingga beberapa kegiatan seni dan olahraga seperti O2SN mungkin tidak dapat dilaksanakan.

“Kami tetap akan fokus memanfaatkan kegiatan yang ada untuk menumbuhkan kreativitas siswa meski dengan keterbatasan anggaran,” tutupnya.

Lomba ini disambut antusias oleh peserta dan guru pendamping. Selain menampilkan seni tari, kegiatan juga menjadi ajang silaturahmi antar sekolah serta momentum memperkuat semangat “Bhinneka Tunggal Ika” di kalangan pelajar Sanggau.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini