Gubenur Kalbar Ria Norsan.SUARASANGGAU/SK
Acara yang menjadi wadah silaturahmi masyarakat Kalbar di Jabodetabek tersebut juga dihadiri Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman, Tokoh Nasional asal Kalbar, Oesman Sapta Odang (OSO), para tokoh masyarakat, serta ratusan warga Kalbar yang tinggal di perantauan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Norsan tampil mengenakan pakaian Telok Belanga, sedangkan Ny. Erlina Ria Norsan menggunakan Baju Kurung, busana khas Melayu yang turut dikenakan oleh banyak tamu undangan. Nuansa budaya Kalbar semakin hidup dengan penampilan tarian Melayu, Dayak, hingga Tionghoa yang menggambarkan keharmonisan dan keberagaman di Bumi Khatulistiwa.
“Acara Bejepin 2025 ini bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga wujud nyata semangat kita mempererat persaudaraan, melestarikan budaya daerah, dan memberdayakan pelaku UMKM,” ujar Gubernur Norsan dalam sambutannya.
Ia juga mengajak masyarakat Kalbar di perantauan untuk tidak melupakan kampung halaman dan bersama-sama berkontribusi bagi kemajuan daerah.
“Walaupun kita sudah berhasil di perantauan, jangan pernah lupa kampung halaman. Rumah kita adalah Kalimantan Barat,” pesannya.
Lebih jauh, Gubernur berharap Bejepin Yok! dapat terus digelar secara berkelanjutan sebagai momentum memperkuat kebersamaan masyarakat Kalbar di mana pun berada.
Sementara itu, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyampaikan apresiasi atas kekompakan warga Kalbar yang tetap menjunjung identitas budaya meski tinggal jauh dari daerah asal.
“Acara seperti Bejepin ini wajib kita dukung karena menjadi simbol persaudaraan dan jati diri masyarakat Kalimantan Barat,” ucapnya.
Agenda ditutup dengan makan seprahan bersama di kawasan Duplikat Keraton, sebagai wujud kebersamaan dan simbol persatuan masyarakat Kalbar di rantau.
Semangat persaudaraan, pelestarian budaya, serta dorongan terhadap UMKM yang digaungkan pada Bejepin Yok! 2025 diharapkan terus mengalir menjadi energi positif bagi pembangunan dan kemajuan Kalimantan Barat.[SK]