Suara Sanggau.Co.Id.Sintang.
Pohon jeruk sambal, bisa bertahan
selama 30 tahun. Masa penennya ketika berumur 4 tahun sejak mulai tanam,bahkan jika dipelihara pohon jeruk sambal ini bisa mewarisi anak cucuk kita.
Hal itu dijelaskan Abdul Gani,selaku
pemilik lahan kebun jeruk sambal, ketika menerima kedatangan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah, dan Kepala Bappeda Kabupaten Sintang Kartiyus ,di Desa Baning Panjang Kecamatan Kelam Permai pada Jumat, 19 Maret 2021 sehubungan panen jeruk sambal kelompok Tani Cakra tersebut
Dijelaskan Abdul Gani,penanaman jeruk sambal oleh kelompok Tani Cakra Mandiri diatas tanah seluas 1 hektar,dengan jumlah 3.000 pohon, satu hari kelompoknya bisa manen 500 kilogram buah jeruk sambal dengan harga jual Rp10 ribu/kg.
Keunggulan jeruk sambal ini kata Gani,bisa tahan lama,tiga hari setelah panen buahnya tetap segar dan hijau jadi tidak berpengaruh dengan harga jual lanjutnya
Pihaknya,memberikan upah sebesar
Rp 1.200 per /kg bagi mereka yang manen,Pekerjaan ini pun dilakukan sambilan,sebelum panen jeruk mereka terlebih dahulu noreh karet Setelah noreh baru bekerja memetik buah jeruk sambal katanya.
Satu orang bisa manen minimal 70kg sampai 100 kilogram jeruk dengan upah.manen Rp 1.200 kg,
Panen dilakukan selama 4 bulan dan
dipasarkan ke Sintang dan pasar plamboyan pontianak, selain menanam.jeruk sambal,kelompok tani ini juga menanan cabai ,dan harganya sekarangcukuo bagus dipasaran.
Abdul Gani juga menjelaskan,dikebun jeruk sambal itu, juga dipelihara
40 ekor kelinci, setiap hari kelinci tetsebut mengha silkan urin dan kotoran yang diolah menjadi pupuk organik cair.
Kotoran kelinci menghasilkan pupuk berkualitas tinggi katanya,karena kelinci hanya makan rumput tanpa minum sehingga kotorannya.lebih padat.
Satu drum air hanya dicampur dengan 3 liter POC mampu untuk memupuk 800 batang cabe.
“Saya sudah satu tahun menggunakan pupuk organik cair. Hasilnya luar biasa dibandingkan menggunakan pupuk kimia, umur tanaman juga lebih lama,” jelas Abdul Gani.(Humas Sintang)