Pontianak (Suara Sanggau) – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat penurunan stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Komitmen itu ditegaskan dalam audiensi antara Sekretaris Daerah Kalbar, Harisson, dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Nuryamin, beserta jajaran, di Ruang Kerja Sekda Kalbar, Kamis (13/11/2025).
Audiensi antara Sekda Kalbar, Harisson dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Nuryamin, beserta jajarannya di Ruang Kerja Sekda Kalbar, Kamis (13/11/2025). SUARASANGGAU/SK
Dalam pertemuan tersebut, BKKBN Kalbar memaparkan penguatan pelaksanaan Program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) serta sinergi dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok sasaran 3B: Bumil (Ibu Hamil), Busui (Ibu Menyusui), dan Balita Non-PAUD.
Dorong Sinergi untuk Percepatan Penurunan Stunting
Program GENTING dan MBG merupakan tindak lanjut kesepakatan nasional antara BKKBN dan Badan Gizi Nasional sejak Januari 2025. Keduanya menjadi strategi utama dalam menekan angka stunting dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat rentan di Kalbar.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Nuryamin, menjelaskan bahwa Program GENTING mengedepankan dukungan multipihak, termasuk sektor swasta.
“Bantuan tidak hanya berupa edukasi, tetapi juga intervensi langsung seperti perbaikan jamban, penyediaan air bersih, hingga sarana kesehatan lain untuk keluarga sasaran,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa kerja keras lintas sektor mulai menunjukkan hasil. Salah satunya di Kabupaten Sambas, yang berhasil menurunkan angka stunting 0,8% dan meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri.
“Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi berbagai pihak dapat menghasilkan dampak signifikan dalam percepatan penurunan stunting,” tambahnya.
309 Dapur Gizi Aktif, Target 1.000 Porsi per Hari
Saat ini BKKBN Kalbar bersama Badan Gizi Nasional mengelola dapur Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).
Dari target 585 dapur, sebanyak 309 dapur sudah aktif di seluruh wilayah Kalbar. Program untuk sasaran 3B telah berjalan sejak September dengan target produksi 1.000 porsi makanan bergizi per hari.
Pemantauan rutin dilakukan untuk memastikan efektivitas dan transparansi pelaksanaan.
“Kami pastikan setiap program berjalan terukur agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” tegas Nuryamin.
Pemprov Kalbar Pastikan Dukungan Penuh
Sekda Kalbar, Harisson, menyampaikan apresiasi atas sinergi program yang dijalankan BKKBN dan Badan Gizi Nasional, sembari menegaskan kesiapan Pemprov Kalbar dalam mendukung seluruh kebijakan pengentasan stunting.
“Program ini merupakan inisiatif pemerintah pusat yang tentu kami dukung sepenuhnya. Pemprov berperan menyiapkan lahan, perizinan, hingga pembentukan Satgas MBG agar program berjalan optimal,” ujarnya.
Harisson juga menekankan bahwa peningkatan gizi tidak hanya fokus pada kelompok rentan, tetapi menjadi investasi jangka panjang bagi kualitas hidup generasi mendatang.
“Kita ingin masyarakat Kalbar hidup lebih lama, sehat, mandiri, dan bahagia hingga usia lanjut. Gizi baik sejak dini adalah fondasi membangun generasi kuat hingga masa tua,” tutupnya.
Dengan kolaborasi berkelanjutan antara Pemprov Kalbar, BKKBN, dan Badan Gizi Nasional, diharapkan percepatan penurunan stunting di wilayah Kalbar dapat terus menunjukkan hasil positif.[SK]