Pemkab Mempawah Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Pengolahan Sampah: TPST Bakau Besar Laut Hasilkan 960 Kg Plastik Tercacah per Hari

Editor: Admin

Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Mempawah. Arief Wahyudi.SUARASANGGAU/SK
Mempawah (Suara Sanggau) – Pemerintah Kabupaten Mempawah terus berupaya menghadirkan solusi berkelanjutan untuk mengatasi persoalan sampah yang menjadi tantangan bersama masyarakat. Pengelolaan sampah kini tidak hanya berfokus pada kebersihan, tetapi juga diarahkan untuk mendukung ekonomi sirkular yang mampu memberikan manfaat ekonomi nyata bagi warga.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup, Arief Wahyudi, menyampaikan bahwa Pemkab Mempawah kini memperkuat sinergi bersama Koperasi Merah Putih, sebuah inisiatif yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Bupati Erlina menekankan agar pengelolaan sampah di Mempawah tidak hanya sebatas dikumpulkan dan dibuang, tetapi diolah sehingga memiliki nilai ekonomi. Arahan inilah yang kini kami wujudkan melalui kerja sama dengan Koperasi Merah Putih,” jelas Arief Wahyudi.

Sejak September 2025, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di TPA Bakau Besar Laut resmi beroperasi dengan sistem pemilahan sampah. Saat ini, fasilitas tersebut telah memiliki dua set mesin pemilah yang mampu mengolah hingga 3 ton sampah per hari.

Dari proses pemilahan tersebut, TPST berhasil menghasilkan sekitar 960 kilogram sampah plastik tercacah (RDF) setiap harinya. Produk RDF ini memiliki nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di sejumlah industri.

“Kegiatan ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi. Sebanyak 27 tenaga kerja lokal telah kami libatkan dalam proses pemilahan dan pengolahan,” tambah Arief.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemkab Mempawah menargetkan peningkatan kapasitas pengolahan sampah melalui daur ulang, pemanfaatan kembali, serta pengolahan menjadi bahan bernilai ekonomi.

“Sejalan dengan visi Bupati dan Wakil Bupati, kami berharap masyarakat mulai ikut memilah sampah dari rumah tangga dengan memisahkan sampah basah dan kering. Ketika masyarakat bergerak bersama, pengelolaan sampah berkelanjutan di Mempawah akan menjadi contoh konkret ekonomi sirkular yang berhasil,” tutup Arief.

Upaya ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga melalui pengelolaan sampah yang produktif dan berkelanjutan.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini